Sunday, May 16, 2010

> Hewan Berbuku-buku (Arthropoda)

 Hewan ini memiliki ciri dengan kakinya yang beruas-ruas atau bersegmen dengan bentuk tubuh simetris bilateral dan terlindungi oleh rangka luar yang kaku berupa kutikula yang mengandung zat kitin (eksoskelleton), contohnya, udang, laba-laba, kepiting, serangga, dan kaki seribu.  Pada hewan ini, perbedaan antara kepala dan perut sudah terlihat jelas. 

Matanya majemuk dan antenanya peka terhadap rangsangan. Arthropoda berasal dari kata anthros yang artinya sendi dan podos yang artinya kaki. Anthropoda merupakan filum yang mempunyai anggota paling banyak, baik jenis maupun individunya.  Anthropoda dapat hidup di sebagian besar tempat, dapat di darat, air tawar, air laut, di udara, menempel di pohon, bahkan dapat hidup di atas kepala manusia. 

Ada yang hidup bebas dan ada yang parasit. Anthropoda dapat bernapas dengan menggunakan trakea dan oksigen langsung ditransfer ke dalam sel dan jaringan. Berdasarkan perbedaan bagian tubuh, Anthropoda dapat dibedakan menjadi Crustacea, Arachnoidea, Miyriapoda, dan Insecta.

a. Crustacea (Udang-udangan)
Ciri-ciri Crustacea adalah hidup di air, bernapas dengan insang, eksoskeleton keras terdiri atas zat kitin yang berlendir, mempunyai sepasang antena dan alat tambahan bercabang dua (tipikal biramus), serta kepala bersegmen yang bersatu dengan dada membentuk sefalotoraks (kepala dada). 

Hewan yang masuk dalam kelas ini adalah udang air tawar atau shrimp (Cambarus sp.), udang laut atau lobster (Panulirus sp.), kepiting (Pagurus sp.), rajungan (Cancer sp.), ketam (Uca sp.), barnakel (Mitela sp. dan Balanus sp.), Sow-bug, dan pinjal air (Cyclops sp. dan Daphania sp.).  

Peranan Crustacea bagi kehidupan manusia antara lain dalam pemanfaatan ikan, udang, kepiting, dan rajungan sebagai sumber protein bagi manusia. Hanya sedikit dari kelas ini yang menjadi musuh bagi manusia, misalnya, ketam kenari yang merusak tanaman kelapa. 
 
b. Insecta (Serangga)
Serangga merupakan hewan darat, tetapi sebagian kecil ada juga yang hidup di air tawar dan jarang hidup di laut, mereka mempunyai ukuran tubuh yang sangat bervariasi, mulai dari yang berukuran mikroskopis sampai dengan yang berukuran panjang belasan cm, serta telah memiliki bagian yang jelas antara kepala, dada (thorax), dan perut (abdomen). Dadanya terdiri atas tiga segmen, perut terdiri dari 6 – 11 segmen, memiliki 3 pasang kaki, 2 – 3 pasang sayap, 1 pasang antena, dua mata majemuk, dan 3 oselli, serta bernapas dengan trakea.

Contoh
Insecta adalah capung (Aeshna sp.), kecoa (Periplaneta sp), rayap (Nasutitermis sp), belalang (Brachystola sp), semut (Monomorium sp), kepik (Phytomonus sp), nyamuk (Culex sp., Aedes sp., dan Anopeles sp.), pinjal (Ctenocephalus sp), lalat ( Musca sp., Stomoxys sp., dan Tabanus sp.), kupu-kupu (Papilo sp.), kaper (Malacosoma sp.), kepik kubis (Murgantia sp.), kutu buku (Troces sp.), kutu rambut (Pediculus sp.), walang kadung (Paratenodera sp.), dan lebah madu (Apis sp.).

Insecta terbagi menjadi beberapa ordo, antara lain, sebagai berikut.
1) Ordo Thysanura, contohnya, kutu buku (Troces sp.)
2) Ordo Orthoptera, contohnya, walang nona (Stagmomantis sp.), tempiris dan tongkat berjalan (Anisomorpha sp.), belalang (Disostura sp.), jangkrik (Gryllus sp.), dan katidid (Microcentrum sp.).
3) Ordo Isoptera, contohnya, Reticuli termes sp. yang hidup di dalam tanah dan kayu, Kalotermes di kayu kering, Zootermes di kayu basah yang dapat mematikan pohon, Amitermes di tanah kering, Macrotermes membentuk rumah tanah, dan Nasutitermes yang membentuk rumah seperti karton di daerah tropis.
4) Ordo Homoptera, contohnya, cikada (Magicicada septemdecem).
5) Ordo Hemiptera, contohnya, kalajengking air (Ranatra sp.), kutu busuk (Cimexlecturalius), dan kepinding air (Lethocerus).
6) Ordo Odonata, contohnya, capung (Aeshna sp. dan Libellula sp.).
7) Ordo Lepidoptera, contohnya, kupu tomat (Protoparce sexta, Aegeria sp., dan Papilia polyxetes), serta kupu ulat sutra (Attacus sp. dan Bombyx mori) yang dipelihara di Indonesia. Ordo Diptera, contohnya, nyamuk (Culex sp., Aedes sp. dan Anopeles sp.), lalat rumah (Musca sp.), lalat buah (Dropophila melanogaster, Ceratitis capitata, dan Dacus dorcalis), lalat kandang (Stomoxys sp.), lalat kuda (Tabanus sp.), lalat pasir (Phlebotomus sp.), serta merutu (Chironomus).
9) Ordo Siphonoptera, contohnya, pinjal anjing (Ctenocephalus canis), pinjal kucing (Ctenocephalus felis), pinjal manusia (Pulex irritans), dan pinjal tikus (Xenopsylla cheopis).
10) Ordo Hymenoptera, contohnya, lebah madu (Apis mellifera), semut hitam (Monomorium sp.), lebah dengung (Bombus sp.), dan lalat gergaji (Endelomya).

Serangga sangat berperan bagi kehidupan manusia, terutama serangga yang memberi keuntungan, contoh:
1) lebah madu menghasilkan madu,
2) ulat sutra menghasilkan sutra,
3) serangga yang membantu penyerbukan bunga, misalnya, lebah dan kupu-kupu,
4) serangga predator yang dapat memakan hama secara biologi, dan
5) serangga yang membantu menguraikan sampah.

c. Chilopoda (Lipan)
Chilopoda merupakan hewan karnivora yang memakan hewan lain. Bentuk tubuh pipih dengan segmen yang jelas. Di setiap segmen tubuhnya terdapat sepasang kaki, juga mempunyai sepasang antena panjang dan sepasang mata yang masing-masing terdiri dari oselli. Pada segmentasi pertama, terdapat gigi-gigi beracun yang berbahaya, serta bernapas dengan menggunakan trakea, contohnya kelabang (Centipedes).

d. Arachnoidea (Laba-laba) 
Umumnya, Arachnoidea hidup di darat dan sebagian kecil hidup di air. Ukuran tubuhnya bervariasi, mulai dari yang mikroskopis sampai yang panjangnya beberapa cm. Tubuhnya terbagi menjadi selafothorax dan abdomen. Pada selafothorax, terdapat 6 pasang alat tambahan yang terdiri atas sepasang rahang, sepasang alat pemangsa untuk menangkap mangsa, dan 4 pasang alat berjalan.  

Arachnoidea tidak mempunyai antena, tetapi memiliki 8 mata sederhana. Hewan ini menggunakan paruparu, trakea, atau keduanya sebagai alat respirasi, tetapi ada juga yang tidak memiliki alat pernapasan. Contohnya, laba-laba (Latrodectes sp. dan Eurypelma sp.), caplak (Boophilus sp.), si panjang kaki (Phalangeum sp.), serta kalajengking (Vejovis sp., Hadrudus sp., dan Centrurus sp.).  

Sebagian besar Artropoda merupakan hewan pengganggu bagi sistem pertanian, tetapi ada beberapa hewan Arthropoda yang menguntungkan bagi manusia karena merupakan sumber makanan, misalnya, belalang, Crustacea (udang-udangan), tetapi beberapa Arachnida merupakan musuh alami bagi hama sistem pertanian.

No comments:

Post a Comment