Tuesday, May 4, 2010

Kata penghubung dan Kata berimbuhan

Saat menulis karangan berpola ekspositoris, Anda dapat menggunakan kata penghubung dan kata berimbuhan.

A. Kata Penghubung
Kata penghubung adalah kata-kata yang digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, klausa dengan klausa, atau kalimat dengan kalimat. Dilihat dari fungsinya, berikut ini dua macam kata penghubung.
1. Kata penghubung yang kedudukannya sederajat atau setara, terdiri atas beberapa hal berikut.
a. Menggabungkan biasa: dan, dengan, serta.
b. Menggabungkan memilih: atau.
c. Menggabungkan mempertentangkan: tetapi, namun, sedangkan, sebaliknya.
d. Menggabungkan membetulkan: melainkan, hanya
e. Menggabungkan menegaskan: bahkan, malah, lagipula, apalagi, jangankan.
f. Menggabungkan membatasi: kecuali, hanya.
g. Menggabungkan mengurutkan: lalu, kemudian, selanjutnya
h. Menggabungkan menyamakan: yaitu, yakni, bahwa, adalah, ialah.
i. Menggabungkan menyimpulkan: jadi, karena itu, oleh sebab itu.

2. Kata penghubung yang menghubungkan klausa dengan klausa yang kedudukannya bertingkat dibedakan sebagai berikut.
a. Menyatakan sebab: sebab dan karena.
b. Menyatakan syarat: kalau, jikalau, jika, bila, apalagi, dan asal.
c. Menyatakan tujuan: agar dan supaya.
d. Menyatakan waktu: ketika, sewaktu, sebelum, sesudah, tatkala.
e. Menyatakan akibat: sampai, hingga dan sehingga.
f. Menyatakan sasaran: untuk dan guna.
g. Menyatakan perbandingan: seperti, sebagai, dan laksana.
h. Menyatakan tempat: tempat.

B. Kata Berimbuhan
1. Prefiks (awalan)
a. prefiks di- (contoh: dibawa, dipandang)
b. prefiks ter- (contoh: terlihat, terpandai, tertidur)
c. prefiks se- (contoh: serumah, seindah, sesudah)
d. prefiks ke- (contoh: kelima, kekasih)
e. prefiks pe- (contoh: pelari, penyair)
f. prefiks per- (contoh: perdalam, pertiga, pertuan)
g. prefiks me- (contoh: membesar, menepi, meringkik)
h. prefiks ber- (contoh: bersawah, beranak, bersepeda)

2. Sufiks (akhiran)
a. sufiks -kan (contoh: membersihkan, menduakan, mendewakan)
b. sufiks -i (contoh: mendatangi, diobati)
c. sufiks -an (contoh: undangan, bulanan, lapangan)
d. sufiks -nya (contoh: bajunya, buruknya, kencangnya)
e. sufiks -man; wan, wati (contoh: seniman, seniwati)

3. Konfiks (imbuhan)
a. kofiks ke-an (contoh: kemajuan, kepergian)
b. konfiks pe-an (contoh: pekerjaan, pendaratan)
c. konfiks per-an (contoh: persawahan, persahabatan)
d. konfiks se-nya (contoh: setingi-tingginya, serajinrajinya)

4. Gabungan imbuhan
a. gabungan me -kan (contoh: meninggikan)
b. gabungan di -kan (contoh: didengarkan)
c. gabungan memper -kan (contoh: memperundingkan)
d. gabungan diper -kan (contoh: diperdebatkan)
e. gabungan mem + per + i (contoh: memperbaiki)
f. gabungan di + per + i (contoh: dipelajari)
g. gabungan ber -an (contoh: berpelukan)
h. gabungan ber -kan (contoh: bersandikan)

5. Infiks (sisipan)
Infiks adalah semacam morfem terikat yang disisipkan pada sebuah kata konsonan pertama dan vokal pertama. Bentuk infiks ini tidak berubah.
Berikut ini empat macam infiks yang ada dalam bahasa Indonesia.
1. – el – (contoh: tunjuk-telunjuk)
2. – er- (contoh: gigi-gerigi)
3. – em- (contoh: tali-temali)
4. – in- (contoh: kerja-kinerja)
Jika Anda ingin lebih memahami lebih mendalam tentang kata penghubung dan kata berimbuhan, bacalah Buku Pintar Berbahasa dan Sastra Indonesia (Penulis Dra. Agustien S., dkk) dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.

No comments:

Post a Comment