Wednesday, May 12, 2010

> Menulis Hasil Wawancara

Pernahkah Anda menyimak kegiatan wawancara? Kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk penyampaian informasi secara lisan. Anda dapat menjumpainya di televisi ataupun radio.
Wawancara atau interview adalah suatu cara untuk mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada narasumber. Orang yang menjadi narasumber bisa siapa saja, bergantung pada kebutuhan data yang ingin diperoleh. Pertanyaanpertanyaan dalam wawancara biasanya dipersiapkan terlebih dahulu
sesuai dengan topik yang akan dibicarakan.

Perhatikan teks wawancara sebelumnya. Topiknya adalah tentang pariwisata. Namun, sebagai pewawancara, Anda sebaiknya lebih mengkhususkan topik yang akan diangkat sesuai dengan informasi yang ingin diperoleh. Dengan demikian wawancara akan lebih terarah. 

Contohnya, dalam teks wawancara sebelumnya, dapat diketahui bahwa pewawancara lebih mengkhususkan topik pariwisata dalam hal menyikapi dunia pariwisata yang tidak cukup hanya mengandalkan kekayaan potensi. Begitu juga perhatikanlah apa pertanyaan dalam wawancara tersebut sudah dipersiapkan sesuai dengan topik yang telah ditentukan.

Untuk menyusun daftar pertanyaan, Anda dapat memperhatikan kelengkapan hasil wawancara yang ingin diperoleh dengan memanfaatkan unsur apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana. Namun, tentunya Anda tidak perlu terpaku dengan kalimat tanya yang harus menggunakan kata-kata tersebut.
Hal yang penting, dengan pertanyaan-pertanyaan yang Anda ajukan, informasi yang mengandung unsur apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana itu dapat diperoleh.

Saat melakukan wawancara, kita dapat mencatat informasi yang disampaikan narasumber secara garis besar atau pokok-pokoknya saja. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan alat perekam terlebih dahulu. Dengan adanya alat perekam tersebut, kita dapat mendengarkan hasil wawancara tersebut berulang-kali agar lebih jelas.

Wawancara dapat pula dilakukan secara spontan terhadap orangorang yang ditemui di sekitar sumber berita atau melakukan wawancara khusus terhadap tokoh atau pejabat penting. Dalam wawancara khusus biasanya dibutuhkan perencanaan terlebih dahulu, seperti menentukan waktu dan tempat wawancara yang tepat. Dengan begitu, Anda dapat dengan leluasa melakukan kegiatan wawancara.

Ada tiga tahap wawancara, yaitu sebagai berikut.
1. Tahap pendahuluan atau pembukaan
Tahap ini merupakan tahap awal untuk memberi kesan yang menyenangkan, untuk menciptakan suasana yang nyaman, serta menumbuhkan motivasi agar kegiatan wawancara berjalan dengan baik.

2. Tahap kegiatan tanya jawab
Tahap ini merupakan tahap inti dalam wawancara. Pewawancara menyampaikan pertanyaan secara santun kepada narasumber. Tidak menutup kemungkinan muncul pertanyaan lain setelah mendengarkan penjelasan narasumber.

3. Tahap penutup
Tahap ini merupakan tahap penyimpulan terhadap masalah yang menjadi pokok perbincangan.

No comments:

Post a Comment