Sunday, February 20, 2011

> Dinding Batako

Batako merupakan batu buatan yang pembuatannya tidak dibakar,
bahannya dari tras dan kapur, juga dengan sedikit semen portland,
Pemakaiannya lebih hemat dalam beberapa segi, misalnya: per m2 luas
tembok lebih sedikit jumlah batu yang dibutuhkan, sehingga kuantitatif
terdapat penghematan. Terdapat pula penghematan dalam pemakaian
adukan sampai 75 %.

Beratnya tembok diperingan dengan 50 %, dengan
demikian juga pondasinya bisa berkurang. Namun demikian masih lebih
mahal jika dibanding dengan bata kapur Bentuk batu batako yang
bermacam-macam memungkinkan variasi-variasi yang cukup, dan jika
kualitas batu batako baik, dinding batako tidak perlu diplester. Batu batako
dapat dibuat dengan mudah dengan alat-alat atau mesin yang sederhana
dan tidak perlu dibakar. Namun bahan bangunan tersebut masih baru di
Indonesia, cara-cara pembuatan, pemakaian pemasangan maupun adukanadukannya
dapat dipelajari dengan seksama.

Tras dan kapur dengan perbandingan 5 : 1 jika kualitas tras
cukup baik, jika perlu ditambah dengan sedikit semen portland, diaduk
sebaik-baiknya dalam keadaan kering. Tempat pembuatan adukan
harus bersih dan terlindung dari hujan. Kemudian adukan yang kering
diaduk dengan air secukupnya. Untuk mengetahui kadar air dari suatu
adukan dibuat bola-bola adukan, yang digenggam-genggam pada
telapak tangan.

Apabila bola adukan dijatuhkan hanya sedikit berubah
bentuknya, maka kandungan air dalam adukan itu terlalu banyak, dan
bila dilihat telapak tangan tidak berbekas air, maka kadar air adukan
tersebut kurang. Jikalau kadar air tercapai dengan tepat, perataan
dapat dimulai. Batu-batu yang baru dicetak disimpan dalam los agar
terhindar dari panas matahari maupun air hujan, kemudian diletakkan
berderet di rak dengan tidak ditimbun.

Masa perawatan 3 hari sampai 5 hari, guna memperoleh
pengeringan dan kemantapan bentuk. Biarkan masih dalam los dan
biarkan selama 3 minggu sampai 4 minggu untuk memperoleh proses
pengerasan. Di samping itu diusahakan agar di tempat sekitarnya udara
tetap lembab.

Pada pemakaian batu batako diperhatikan hal-hal berikut:
a. Disimpan dalam keadaan cukup kering
b. Penyusunan batu cetak sebelum dipakai cukup setinggi lima lapis, untuk
keamanan dan juga untuk memudahkan pengambilan
c. Pada pemasangan tidak perlu dibasahi terlebih dahulu, serta tidak boleh
direndam air
d. Untuk pemotongan batu batako dipergunakan palu dan tatah untuk
membuat goresan pada batu yang akan dipatahkan.

Aturan batu buatan yang tidak dibakar (batako) sebenarnya tidak
berbeda dengan aturan batu merah. Pada prinsipnya sistem
pemasangannya menggunakan aturan pemasangan batu bata. Pada sudut
bangunan diberi papan mistar yang menentukan tinggi-nya lapisan
masing-masing, sehingga pada tiap-tiap pemasangan lapisan dapat
diberi tali pelurus. Pemasangan batu batako terakhir selalu di tengahtengah.

Untuk memperkuat dinding batu batako juga digunakan rangka
pengkaku yang terdiri dari kolom atau balok beton bertulang yang dicor
di dalam lubang-1ubang batu batako. Kolom beton ini selalu dipasang di
sudut-sudut, pertemuan dan persilangan dinding seperti terlihat pada
gambar diatas. Jika dinding bersilangan salah satu dinding terdiri dari
batu batako yang tidak berlubang, maka digunakan angker besi beton 3/8".

No comments:

Post a Comment