Dalam catatan sejarah kesusastraan Indonesia, cerpen merupakan genre (jenis) sastra yang usianya lebih muda dibandingkan dengan puisi dan novel.
Tonggak terpenting sejarah penulisan cerpen di Indonesia dimulai oleh cerita-cerita M. Kasim (bersama Suman Hs.) pada awal 1910-an. Mereka memperkenalkan bentuk tulisan berupa cerita-cerita yang pendek dan lucu. S
ejak saat itulah, di Indonesia mulai dikenal bentuk penulisan cerita pendek (cerpen). Pada tahun-tahun 1930-an kegairahan penulisan cerpen semakin marak dengan didukung oleh terbitnya dua majalah penting pada waktu itu, yakni Pedoman Masjarakat dan Poedjangga Baroe.
Tema-tema cerita yang ditampilkan mulai beragam, tidak hanya seputar cerita-cerita yang “ringan dan lucu”.
Pada zaman ini digarap juga tema-tema tentang kemanusiaan, pergerakan ke arah kebangsaan, dan tema-tema revolusi.
No comments:
Post a Comment