Tuesday, May 4, 2010

Syair

Dalam kesusastraan Indonesia, syair banyak digunakan sebagai penggubah cerita atau mengungkapkan suatu kisah. 
Selain untuk menggubah cerita, syair juga digunakan sebagai media untuk mencatat kejadian dan sebagai media dakwah. 
Contoh: 
1. Syair yang berisi cerita: Syair Bidasari, Syair Ken Tambuhan, Syair Yatim Nestapa, Syair Panji Semirang, Syair Putri Hijau, Syair Anggun Cik Tunggal, Syair Raja Mambangjauhari, Syair Putri Naga, dan Syair Pangeran Hasyim.  

2. Syair yang mengisahkan kejadian: Syair Perang Banjarmasin, Syair Singapura Dimakan Api, Syair Perang Menteng, dan Syair Spilman. 

3. Syair yang berisi ajaran agama: Syair Ibadat, Syair Injil, Syair Kiamat, dan Syair Perahu.  Syair tertulis yang tergolong tua adalah karya-karya Hamzah Fansuri, seorang penyair mistik dari Aceh pada abad ke-17. 

Karya-karyanya antara lain Syair Perahu, Syair Burung Pingai, Syair Dagang, dan Syair Sidang Fakir.  Syair karya Hamzah Fansuri yang terkenal dalam kesusastraan Indonesia (Melayu) klasik adalah Syair Perahu yang merupakan puisi sufistik yang pertama dalam kesusastraan Indonesia. 

Karena isi Syair Perahu dianggap bertentangan dengan ajaran Islam, Raja Aceh memerintahkan para petugas istana agar membakar syair itu.  Namun, beberapa di antaranya ada yang lolos dari pemusnahan. Syair yang lolos inilah yang bisa kita warisi sampai sekarang.  Sumber: Mengenal Pantun dan Puisi Lama

No comments:

Post a Comment