Wednesday, May 12, 2010

> Menceritakan Pengalaman

Apakah Anda senang menulis pengalaman dalam buku harian? Buku harian dapat menjadi biografi sederhana yang memuat segala aktivitas dan pengalaman yang telah Anda alami. Ada beragam pengalaman yang telah Anda alami dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satunya adalah pengalaman selama Anda berada di Kelas X sekarang. Mungkin, Anda pernah mengalami pengalaman seru bersama teman-teman. Pengalaman yang Anda alami dapat diceritakan kepada teman-teman sekelas. Tentunya, dalam menceritakan pengalaman.

Anda harus memperhatikan cara berbicara dalam menyampaikan apa yang ada dalam pikiran. Hal tersebut dapat ditunjang dengan ekspresi dan gerak tubuh sehingga pendengar menjadi tertarik mendengarkannya.
Pengalaman yang Anda ceritakan dapat dilakukan dalam kegiatan perkenalan, berdiskusi, dan bercerita. Saat menceritakan pengalaman tersebut, Anda dapat menggunakan berbagai macam ekspresi wajah, antara lain:
1. senang;
2. sedih;
3. terharu;
4. kesal.

Ekspresi wajah tersebut dapat menunjang kegiatan penyampaian Cerita Anda.  Dengan demikian, orang yang menyimak cerita Anda akan lebih mudah memahami cerita yang Anda sampaikan. Sekarang, temukanlah berbagai macam ekspresi lain yang belum disebutkan.

Perhatikanlah wajah Anda di depan cermin. Berbagai ekspresi wajah yang Anda praktikkan tersebut merupakan hal yang sangat penting dalam kegiatan menceritakan pengalaman Anda. Tanpa ekspresi, penyampaian cerita Anda akan terkesan datar dan biasa-biasa saja. Hal ini, tentunya, akan membuat pendengar menjadi bosan.
Berikut ini contoh pengalaman yang dialami oleh teman Anda, Priska Anggraeni. Bacakanlah dengan ekspresif di depan teman-teman atau keluarga.

Tanggapan yang dikemukakan oleh teman Anda tersebut, dapat dijadikan bahan diskusi kelas. Pengalaman tersebut dapat memberikan dampak manfaat bagi orang lain. Dari pengalaman tersebut kita bisa lebih tergugah untuk membantu dunia pendidikan di sekitar kita. Hal ini terutama untuk anak-anak yang kurang mampu.

Adapun hal-hal yang perlu Anda perhatikan saat menyampaikan pengalaman kepada orang lain adalah sebagai berikut.
1. Tentukan pengalaman apa yang kiranya dapat menggugah orang lain untuk tertarik mendengarkan cerita Anda.

2. Gunakan bahasa yang baik dan runtut.

3. Perhatikan pula intonasi, pelafalan, jeda, ekspresi, serta pilihan kata Anda saat bercerita. 
Hal ini akan jadi penentu menarik atau tidaknya pengalaman yang Anda ceritakan. Selain itu, perhatikanlah pula cara mata Anda mengarahkan pandangan kepada orang lain yang mendengarkan cerita pengalaman Anda.

4. Jika perlu, Anda dapat menggunakan bahan penunjang lain.
Misalnya gambar, foto, ataupun benda yang mendukung penceritaan pengalaman Anda tersebut. Misalnya, pengalaman saat Anda berkunjung ke tempat wisata. Anda dapat menceritakan pengalaman dengan menunjukkan foto-foto saat Anda berada di tempat wisata tersebut.

5. Bersikaplah terbuka kepada orang lain yang mendengarkan cerita pengalaman Anda. 
Dalam hal ini, jangan Anda saja yang bicara. Bisa saja teman Anda menimpali atau mengajukan pertanyaan tentang pengalaman tersebut. Hal ini akan membuat orang lain yang mendengarkan lebih terbawa dan merasakan apa yang Anda alami.

Sebuah cerita pengalaman yang dialami seseorang akan menimbulkan beragam tanggapan perasaan bagi orang lain. Jika Anda menceritakan pengalaman lucu, orang lain akan merasakan kelucuan tersebut dengan tertawa. Selain itu, jika Anda menceritakan hal menyedihkan atau mengharukan, teman Anda akan terbawa dalam kesedihan atau keharuan yang Anda alami.

No comments:

Post a Comment