Wednesday, May 12, 2010

> Mendengarkan Isi Sambutan/ Khotbah

1. Mendengarkan Sambutan 
Dalam kegiatan keseharian, baik di lingkungan sekolah atau masyarakat, Anda tentunya pernah mengikuti kegiatan yang dilaksanakan dalam berbagai acara. Saat acara dilaksanakan, biasanya ada kata sambutan dari pihak panitia, pejabat pemerintah, ataupun orang yang dihormati. 
Misalnya, dalam acara kegiatan di sekolah, kepala sekolah atau ketua panitia berkenan untuk memberikan sambutan. Dalam acara resmi tingkat nasional atau internasional pun selalu ada sambutan dari orang/pejabat tertentu.  Kegiatan memberikan sambutan disesuaikan dengan situasi saat acara dilangsungkan. 
 
Dalam hal ini, seseorang yang memberikan sambutan harus memahami hal-hal apa saja yang dia kemukakan termasuk siapa saja orang yang hadir. Selain itu, perhatikan pula panjang-pendeknya sambutan yang akan kita sampaikan. Jangan sampai sambutan yang kita berikan mengganggu acara inti. Begitu pun bahasa dan gerak tubuh harus menunjang pembicaraan.  Berikut ini contoh sambutan ketua panitia dalam suatu acara. 
 Dengarkanlah dengan baik.  
 
Hadirin yang saya hormati, 
Pertama-tama, kita patut bersyukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Dengan izin-Nya-lah kita bisa hadir dalam rangka pembukaan pelaksanaan "Program Forum Warga" di daerah kita tercinta ini. Saya pun mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada berbagai pihak yang telah hadir dalam kegiatan kita kali ini. 
 
Kami selaku panitia mengucapkan selamat datang kepada Ibu Bupati, para camat, serta para lurah yang telah menyempatkan hadir dalam kesempatan kita ini.  
Seperti Ibu dan Bapak ketahui, pengembangan dan pemberdayaan masyarakat ke arah yang lebih baik menuntut dibukanya kebebasan warga. Biarkan mereka berpikir dan berpendapat bebas terhadap semua masalah yang terjadi di sekeliling mereka. Termasuk dalam menentukan cara menyelesaikan persoalan. 
 
Hadirin yang saya hormati.  Contoh yang lebih konkret misalnya di wilayah kelurahan atau desa kita. Di lingkup itu, semua warga masyarakat harus tahu apakah kelompok miskin, pengangguran, putus sekolah di sekitar mereka semakin bertambah setiap tahun, tetap, atau berkurang. 
Bukan itu saja, mereka juga berhak tahu tentang kebersihan, keamanan, dan kenyamanan hidup bertetangga. Pokoknya, semua hal yang terkait dengan hidup bermasyarakat harus diketahui, disadari dan ditangani secara bersamasama.  
 
Pilihan yang paling tepat untuk bisa "hidup bersama- sama seperti itu adalah" tentu saja bertemunya seluruh warga atau unsur-unsur warga di satu lingkungan untuk berdialog atau berbicara secara terbuka, transparan, dan demokratis. Dalam pertemuan ini warga akan tahu kenapa dan bagaimana rencana kerja pemerintah, berapa dana yang dimiliki, dari mana sumber dana tersebut guna meningkatkan kesejahteraan warganya.  
 
Pemerintah melalui kelurahan juga dapat memahami mengapa dana untuk masyarakat "macet". Mengapa jumlah fakir miskin, pengangguran, dan/atau putus sekolah bertambah. Apakah para pengusaha, kelompok-kelompok warga seperti majelis taklim, dewan kesejahteraan masjid, gereja, dan organisasi keagamaan lain masih dapat berpartisipasi  mengatasi masalah sosial di masyarakat.
 
Dan, mengapa ada masyarakat yang masih enggan terlibat dalam mendukung program pemerintah. Pertemuan ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman antarkelompok agama, antaretnis, juga antargenerasi. Bahkan diharapkan mampu menjalin kerja sama demi kesejahteraan bersama. 
Pertemuan antarwarga atau antarunsur-unsur kelompok warga yang berjalan secara rutin selama ini, tiada lain bertujuan membicarakan masalah dan penyebabnya, merencanakan kegiatan pemecahan, hingga mengevaluasi hasil kegiatan inilah yang sering dinamakan "Forum Warga".  
 
Meskipun istilah "Forum Warga" terkesan baru, kegiatan seperti ini sebenarnya sudah menjadi tradisi masyarakat nusantara sejak dulu. Kegiatan tersebut di pedesaan hampir sama dengan apa yang disebut "Rembuk Desa". Hadirin yang saya hormati.  
Forum Warga bukan suatu organisasi dengan struktur yang formal. Ia hanyalah istilah untuk menamakan suatu kegiatan pertemuan rutin warga guna mengatasi persoalan dan meningkatkan kerja sama antarwarga masyarakat termasuk peningkatan manfaat pembangunan yang ada. 
 
Fungsi lain yang juga penting, dalam pemerintahan desa dan kelurahan yang semakin demokratis, Forum Warga juga dapat menjadi tempat penyampaian tanggung jawab pembangunan pemerintah melalui kelurahan atau desa kepada warga masyarakatnya.  Demikianlah sambutan yang dapat saya sampaikan. Kami mohon maaf jika ada kekurangan selama acara kegiatan pembukaan ini. Semoga Tuhan Yang Mahakuasa memberkahi niat baik kita. Selain itu, semoga kegiatan "Program Forum Warga" ini ke depannya dapat terlaksana dengan baik. Amin. Terima kasih atas perhatian hadirin.  
 
2. Mendengarkan Khotbah 
Khotbah atau biasa kita sebut ceramah keagamaan termasuk kegiatan berpidato di muka umum. Khotbah biasa dilakukan oleh orang-orang yang ahli dalam bidang agama, seperti ustadz, pendeta, biksu, dan sebagainya.  
Sama halnya dengan sambutan, khotbah yang disampaikan terdiri atas pikiran-pikiran pokok. Tujuan khotbah bisa berisi ajakan melakukan kebaikan, motivasi hidup ataupun beribadah, bahkan larangan-larangan bagi manusia. Bacakanlah khotbah berikut oleh salah seorang di antara Anda.

No comments:

Post a Comment