Wednesday, May 12, 2010

> Mengidentifikasi Tokoh Cerita Rakyat

Untuk dapat memahami cerita rakyat dengan baik, Anda akan belajar mengidentifikasi karakteristik cerita rakyat yang didengarkan, menentukan isi dan atau amanat yang terdapat dalam cerita rakyat, menemukan hal-hal yang menarik tentang tokoh cerita rakyat, membandingkan nilai-nilai dalam cerita rakyat dengan nilai-nilai masa kini dengan menggunakan kalimat efektif, dan mengungkapkan kembali cerita rakyat dalam bentuk sinopsis.

Cerita rakyat mengandung berbagai hal yang menyangkut hidup dan kehidupan masyarakat, misalnya mengenai sistem nilai, kepercayaan dan agama, kaidah-kaidah sosial, dan etos kerja.
Oleh karena itu, sejumlah pengamat sosial budaya menyatakan bahwa memahami pandangan hidup masyarakat tidaklah komprehensif jika tanpa mempelajari cerita rakyat. 

Begitu juga dengan cerita rakyat ‘Raden Sandhi” yang sudah Anda baca pasti mengandung isi dan amanat yang didasari nilai-nilai yang dianut oleh rakyat Sambas. Cerita rakyat terdiri atas dogeng, mite, dan legenda.

1. Dongeng adalah cerita rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi, termasuk di dalamnya cerita-cerita pelipur lara dan cerita-cerita dengan tokoh binatang (fabel). Dongeng dapat dibagi ke dalam tiga kelompok, yakni
(a) dongeng binatang karena semua tokohnya binatang (fabel),
(b) dongeng biasa yang di dalamnya terdapat tokoh manusia, dan
(c) dongeng jenaka/ lelucon yang di dalamnya terdapat cerita penuh kejenakaan.

2. Mite adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan dianggap suci atau sakral, misalnya cerita tentang tokoh kayangan
atau tokoh supranatural yang memiliki kekuatan hebat. Tokoh mite adalah dewa atau manusia setengah dewa dan menyangkut peristiwa yang terjadi di dunia lain pada masa lalu (Danandjaja, 1994: 50).

Berdasarkan isinya, mite dapat dikelompokkan menjadi
(a mite terjadinya alam semesta;
(b) mite dunia dewata yang memasukkan juga cerita tentang terjadinya susunan para dewa;
(c ) mite manusia pertama termasuk hal-hal yang berkaitan dengan inisiasi, misalnya, cerita manusia pertama di Kepulauan
Talaud. Di dalam itu terdapat dewa penjelmaan, yakni makhluk ‘ketam’ yang berubah menjadi manusia; dan
(d) mite pertanian, termasuk di dalamnya hal-hal yang berkaitan dengan makanan pokok. Misalnya, cerita tentang Dewi Padi.

3. Legenda adalah dongeng asal mula terjadinya suatu tempat, peristiwa atau keberadaan suatu daerah. Misalnya, legenda Tangkuban Perahu, asal-usul nama Surabaya. Selain itu, ada juga legenda yang terdiri atas cerita-cerita tentang tokoh-tokoh agama.

Hal tersebut merupakan sebagian dari karakteristik cerita rakyat. Anda dapat mengidentifikasi karakteristik cerita rakyat setelah Anda mendengarkan atau membacanya. Anda juga dapat mengidentifikasi cerita rakyat berdasarkan unsur-unsur intrinsiknya, seperti tema, penokohan, latar, alur, dan amanat.
1. Tema adalah dasar cerita sebagai titik tolak dalam penyusunan cerita.
2. Alur atau plot adalah struktur penceritaan yang di dalamnya berisi rangkaian kejadian atau peristiwa yang disusun berdasarkan hukum sebab akibat serta logis. Alur tersebut ada yang berupa alur maju, alur mundur, atau alur campuran.
3. Penokohan adalah pelukisan atau pendeskripsian atau pewatakan tokoh-tokoh dalam cerita.
4. Latar atau setting merupakan tempat, waktu, dan keadaan terjadinya suatu peristiwa.
5. Amanat adalah pesan-pesan atau wejangan yang ingin disampaikan dalam cerita.

No comments:

Post a Comment