Tuesday, May 4, 2010

Menunggu Itu

Menunggu itu sepi
Menunggu itu puisi
Menunggu itu nyeri
Menunggu itu begini:
Sebuah setasiun kereta api
Di negeri sunyi
Malam yang berdiri di sini
Ada wajahmu dan wajahku
Benarkah jadi begini?
Rambutnya hitam sepi itu
Rambutnya putih sepi itu
Sunyi adalah sebuah bangku kamar tunggu
Dan jam tua, berdetik di atas itu
Sunyi itu tak pernah tidur
Sunyi itu tamu yang bisu
Menawarkan rokok padamu
Sunyi itu mengembara ke mana
Sunyi kota gemuruh
Sunyi padang penembakan
Sunyi tulang-belulang
Sebuah dunia yang ngeri
Menyuruh orang menanti
Ada karcis, ada kopor yang tua
Perjalanan seperti tak habisnya
Menunggu itu sepi
Menunggu itu nyeri
Menunggu itu teka-teki
Menunggu itu ini

Sumber: Horison Edisi Khusus Puisi Internasional Indonesia

No comments:

Post a Comment