Pengadukan beton dapat dilakukan dengan beberapa 2 cara,
yaitu; pengadukan manual dan pengadukan dengan molen.
Cara pengadukan beton secara manual adalah sebagai berikut;
Untuk pengadukan menggunakan molen, prinsip dasarnya sama
dengan pengadukan secara manual, hanya proses pencampuran bahan
adukan beton dilakukan di dalam molen yang terus menerus berputar.
Hasil adukan beton dengan menggunakan molen lebih baik dan lebih
merata dibandingkan dengan proses pengadukan secara manual.
yaitu; pengadukan manual dan pengadukan dengan molen.
Cara pengadukan beton secara manual adalah sebagai berikut;
a. Pengadukan beton dengan tangan harus dilakukan di atas bak
dengan dasar lantai dari papan kayu atau dari pasangan yang
diplester. Hal tersebut dilakukan agar kotoran atau tanah tidak
mudah tercampur dan air pencampur tidak meluap keluar dari
campuran.
b. Pengadukan beton dengan jumlah besar, sebaiknya dilakukan
dibawah atap agar terlindung dari panas matahari dan hujan.
c. Pengadukan beton manual biasanya menggunakan perbandingan
volume. Yang lazim digunakan di lapangan adalah dengan
membuat kotak takaran untuk perbandingan volume pasir, semen,
dan krikil.
d. Urutan pencampuran adukannya adalah; pasir dan semen yang
sudah ditakar dicampur kering di dalam bak pengaduk, lalu krikil
dituangkan dalam bak pengaduk kemudian diaduk sampai merata.
Setelah adukan merata, tuangkan air sesuai kebutuhan, aduk
sampai campuran merata dan sesuai dengan persyaratan.
Untuk pengadukan menggunakan molen, prinsip dasarnya sama
dengan pengadukan secara manual, hanya proses pencampuran bahan
adukan beton dilakukan di dalam molen yang terus menerus berputar.
Hasil adukan beton dengan menggunakan molen lebih baik dan lebih
merata dibandingkan dengan proses pengadukan secara manual.
No comments:
Post a Comment