Sebelum memasang ubin keramik diatas dasar lantai beton, ada
beberapa hal yang harus diperhatiakn dan dilakukan, yaitu menghitung
secara akurat ubin keramik yang dibutuhkan.
Buatlah gambar desain pola lantai dan lajur pemasangan (arah horizontal, vertikal atau diagonal luas
ruang) untuk membantu menghitung secara detail kebutuhan keramik
(lebihkan sekitar 5 % untuk persediaan, bila waktu pemasangan pasang
ada yang rusak, dan cadangan apabila ada kerusakan dikemudian hari,
disebabkan stok terbatas dan selang bebrapa waktu kemungkinan tidak
diproduksi lagi). Dan pastikan ubin keramik yang datang dan akan
dipasang sesuai kode, ukuran warna yang dipesan.
a. Rendam keramik dalam air.
Hal ini akan membuat keramik menjadi lebih elastis dan pada saat
pemasangan dapat dengan mudah menempel. Perhatikan kualitas keramik.
Jika ia keramik kw 1 maka tak ada masalah, namun jika ia
merupakan kw 2 atau 3 akan susah memasang untuk presisi. Untuk
itu nat keramik harus longgar karena masing-masing keramik memiliki
selisih 0,2-0,5 mm. Hingga keramik tidak saling bertubrukan.
b. Oleskan air semen.
Bilaskan semen yang sudah dicampuri air sedikit ke bawah keramik,
hal ini akan membuat daya rekat keramik ke adukan benar-benar lengket.
c. Adukan dan permukaan dasar lantai beton harus benar-benar bersih.
Adukan harus benar-benar homogen atau semen, pasir dan air sudah
sudah diaduk sehingg benar-benar bercampur dengan baiik dan
dasar lantai yang akan dipasang harus bersih dari kerikil, batu atau
ganjalan-ganjalan lain yang akan membuat rongga di bawah keramik.
d. Padatkan secara rata.
Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang
kopong atau bagian dasar yang berongga. Karena keadaan demikian
akan membuat keramik lepas di kemudian hari. Periksa apakah
ketinggiannya sudah sama rata dengan benang yang ditarik untuk
menentukan ketinggian lantai.
e. Nat keramik dipasang belakangan.
Jangan pasang semen oker atau nat pada sisi keramik saat itu juga.
Biarkan ubin keramik yang telah terpasang selama 2 atau 3 hari. Hal
ini akan membuat sisa udara yang mengendap akan keluar melalui
bagian nat yang belum ditutup. Setelah itu baru diberi semen nat dan
jangan lupa membersihkan nat yang masih kosong dari kotoran yang
mengendap.
f. Jangan diinjak-injak.
Amankan areal keramik yang baru dipasang dari lalu lalang orang
selama 2-3 hari. Jangan biarkan ubin keramik akan ambles karena
adukan dibawahnya masih belum kuat untuk dibebani.
g. Periksa hasil pemasangan.
Periksa kembali semua ubin keramik yang telah terpasang dengan
memukul atau ketukan-ketukan dengan batang kayu pada
permukaan satu ubin keramik, kemudian lakukan pada ubin keramik
berikutnya dan seterusnya. Pastikan dibawah ubin keramik yang
terpasang semuanya padat terisi adukan dan tidak ada yang kopong.
Dalam sebuah areal pemasangan seukuran 3 x 3 m biasanya
terdapat 3-5 keramik yang kopong. Untuk itu segera bongkar keramik
tersebut dan ulangi pemasangannya.
beberapa hal yang harus diperhatiakn dan dilakukan, yaitu menghitung
secara akurat ubin keramik yang dibutuhkan.
Buatlah gambar desain pola lantai dan lajur pemasangan (arah horizontal, vertikal atau diagonal luas
ruang) untuk membantu menghitung secara detail kebutuhan keramik
(lebihkan sekitar 5 % untuk persediaan, bila waktu pemasangan pasang
ada yang rusak, dan cadangan apabila ada kerusakan dikemudian hari,
disebabkan stok terbatas dan selang bebrapa waktu kemungkinan tidak
diproduksi lagi). Dan pastikan ubin keramik yang datang dan akan
dipasang sesuai kode, ukuran warna yang dipesan.
a. Rendam keramik dalam air.
Hal ini akan membuat keramik menjadi lebih elastis dan pada saat
pemasangan dapat dengan mudah menempel. Perhatikan kualitas keramik.
Jika ia keramik kw 1 maka tak ada masalah, namun jika ia
merupakan kw 2 atau 3 akan susah memasang untuk presisi. Untuk
itu nat keramik harus longgar karena masing-masing keramik memiliki
selisih 0,2-0,5 mm. Hingga keramik tidak saling bertubrukan.
b. Oleskan air semen.
Bilaskan semen yang sudah dicampuri air sedikit ke bawah keramik,
hal ini akan membuat daya rekat keramik ke adukan benar-benar lengket.
c. Adukan dan permukaan dasar lantai beton harus benar-benar bersih.
Adukan harus benar-benar homogen atau semen, pasir dan air sudah
sudah diaduk sehingg benar-benar bercampur dengan baiik dan
dasar lantai yang akan dipasang harus bersih dari kerikil, batu atau
ganjalan-ganjalan lain yang akan membuat rongga di bawah keramik.
d. Padatkan secara rata.
Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang
kopong atau bagian dasar yang berongga. Karena keadaan demikian
akan membuat keramik lepas di kemudian hari. Periksa apakah
ketinggiannya sudah sama rata dengan benang yang ditarik untuk
menentukan ketinggian lantai.
e. Nat keramik dipasang belakangan.
Jangan pasang semen oker atau nat pada sisi keramik saat itu juga.
Biarkan ubin keramik yang telah terpasang selama 2 atau 3 hari. Hal
ini akan membuat sisa udara yang mengendap akan keluar melalui
bagian nat yang belum ditutup. Setelah itu baru diberi semen nat dan
jangan lupa membersihkan nat yang masih kosong dari kotoran yang
mengendap.
f. Jangan diinjak-injak.
Amankan areal keramik yang baru dipasang dari lalu lalang orang
selama 2-3 hari. Jangan biarkan ubin keramik akan ambles karena
adukan dibawahnya masih belum kuat untuk dibebani.
g. Periksa hasil pemasangan.
Periksa kembali semua ubin keramik yang telah terpasang dengan
memukul atau ketukan-ketukan dengan batang kayu pada
permukaan satu ubin keramik, kemudian lakukan pada ubin keramik
berikutnya dan seterusnya. Pastikan dibawah ubin keramik yang
terpasang semuanya padat terisi adukan dan tidak ada yang kopong.
Dalam sebuah areal pemasangan seukuran 3 x 3 m biasanya
terdapat 3-5 keramik yang kopong. Untuk itu segera bongkar keramik
tersebut dan ulangi pemasangannya.
No comments:
Post a Comment